Selasa, 22 Oktober 2019

Konsep Manusia

Assalamu'alaikum! Ketemu lagi nih dengan catatan perkuliahan Naila. Kali ini Naila mau share tema konsep manusia secara khusus. Catatan ini Naila dapat dari mata kuliah Islamic Worldview pertemuan kelima bersama dosen kami Dr. Wido Supraha, M.Si., tanggal 18 Oktober 2019 di Universitas Ibn Khaldun Bogor.

Konsep manusia secara khusus yaitu subjek sekaligus objek penelitian, hakikat manusia secara spiritual sering kali terlewatkan oleh metode empiris, psikologi modern membahas perilaku yang tampak saja pada manusia, dan pertanyaan abadi seperti dari mana manusia berasal? Siapa sebenernya kita? Untuk apa kita hidup? Dan semacamnya.

Konsep manusia melalui empirisme adalah pengalaman menghasilkan makna, dan pengamatan menghasilkan ilmu pengetahuan.

Kelemahan Teori Darwin
• Proses evolusi lebih seperti spekulasi dibanding teori ilmiah
• Tidak ada mata rantai evolusi
• Menghasilkan pemikiran Darwinisme Sosial yabg sangat destruktif, contohnya orang Jerman pada zaman dahulu yang memuliakan Hitler dan membunuh orang Yahudi secara masal

Allah meciptakan langit dan bumi selama enam hari

  • Allah ciptakan bumi di dua hari pertama
  • Hari kedua hingga hari ke empat Allah ciptakan pohon dan gunung
  • Hari keempat hingga hari keenam Allah ciptakan langit dan Nabi Adam as


Ada yang berpendapat bahwa bumi yang dimaksud sudah termasuk atmosfer sebagai bagian dari bumi. Sedangkan langit yang dimaksud adalah keseluruhan langit hingga tujuh lapis langit dan manusia tidak mengetahui seberapa jauh batasannya. Makanya bumi termasuk atmosfernya diciptakan di dua hari pertama, dan langit di dua hari terakhir. Penyempurnaan penciptaan langit dan bumi di hari Jumu’ah (Jumat) yang artinya “selesai”.

Allah berfirman dalam Q.S Al-Hijr ayat 28-29 bahwa Dia telah menciptakan manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk lalu ditiupkan ruh ciptaan-Nya.
Allah SWT berfirman:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ إِنِّى خٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ
فَإِذَا سَوَّيْتُهُۥ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُّوحِى فَقَعُوا لَهُۥ سٰجِدِينَ
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sungguh, Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan (kejadian)nya, dan Aku telah meniupkan roh (ciptaan)-Ku ke dalamnya, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud." (QS. Al-Hijr 15: Ayat 28 - 29)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com


Dalam Q.S Al-A’raf ayat 172, Allah berfirman bahwa manusia sejak di alam ruh telah bersaksi bahwa Allah-lah Tuhan mereka.
Allah SWT berfirman:

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنۢ بَنِىٓ ءَادَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ  ۖ قَالُوا بَلٰى  ۛ شَهِدْنَآ  ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هٰذَا غٰفِلِينَ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab, Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini," (QS. Al-A'raf 7: Ayat 172)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Dalam Q.S Al-Mu'minun ayat 12-15 Allah berfirman tentang penciptaan manusia di alam rahim.

Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسٰنَ مِنْ سُلٰلَةٍ مِّنْ طِينٍ(12)
ثُمَّ جَعَلْنٰهُ نُطْفَةً فِى قَرَارٍ مَّكِينٍ(13)
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا ءَاخَرَ  ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخٰلِقِينَ(14)
ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذٰلِكَ لَمَيِّتُونَ(15)
"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik. Kemudian setelah itu, sungguh kamu pasti mati."
(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 12-15)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Dalam Q.S Al-Baqarah ayat 30 Allah berfirman bahwa manusia akan dijadikan khalifah di bumi.
Allah SWT berfirman:
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى الْأَرْضِ خَلِيفَةً  ۖ قَالُوٓا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ  ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Dalam Q.S Az-Zariyat ayat 56, Allah berfirman bahwa tujuan diciptakan manusia adalah beribadah hanya kepada-Nya.
Allah SWT berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Menurut Imam Al-Ghazali, tubuh manusia adalah kendaraan jiwa, tujuan manusia adalah bertemu langsung dengan Allah. Hal itu dapat diwujudkan dengan ibadah hanya kepada Allah.

Jiwa tersebut membutuhkan makanan, yaitu ilmu pengetahuan yang bahan-bahannya adalah amal sholeh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar