Istilah untuk Islamic Worldview diambil dari istilah
yang disebutkan oleh Syed Muhammad Naquib
Al-Attas, yaitu Ru’yat al-islam lil wujud yang artinya pandangan Islam
terhadap eksistensi yang wujud.
Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ada 25 nabi
dan rosul yang di antaranya ada 5 Rosul Ulul Azmi, nah 25 nabi dan rosul
itulah yang wajib kita kertahui sedangkan yang lainnya tidak disebutkan di
dalam Al-Qur’an. Di lain sumber ada yang menyebutkan bahwa jumlah seluruh nabi
ada 124.000, sedangkan rosul ada 315. Meski ada di masa yang
berbeda, rosul dan nabi tersebut selalu mengajarkan tauhid yang sama hanya
berbeda syariatnya.
Lantas apa ya persamaan dan perbedaan antara nabi
dengan rosul? Nah, dari pertemuan yang lalu bisa kita simpulkan bahwa nabi dan
rosul sama-sama mendapatkan wahyu dari Allah, diangkat menjadi nabi ketika umur
40 tahun, dan sama-sama menggembala kambing sewaktu kecil. Bedanya adalah rosul
wajib menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya sedangkan nabi tidak wajib
menyampaikannya.
Selama ini kita tahu bahwa Rosulullah saw lahir pada
tanggal 12 Robiul Awal, tapi ternyata 12 Robiul Awal itu jatuh pada hari Kamis,
sedangkan Rosulullah bilang beliau lahir pada hari Senin. Maka tanggal 9 Robiul
Awal-lah yang menjadi hari Senin paling dekat dengan tanggal 12 Robiul Awal.
Dapat dikatakan jika Rosulullah lahir pada tanggal tanggal 9 Robiul Awal tahun
53 Sebelum Hijriah yang jika diperhitungkan sama dengan tanggal 22 April 571 Masehi.
- Ayah
dari Nabi Muhammad saw telah meninggal ketika Nabi Muhammad masih di dalam
kandungan ibunya.
- Mengikuti
budaya, setelah mendapatkan ASI pertama dari ibu kandungnya Nabi Muhammad
disusui oleh Halimatu Sa’diah hingga usia dua tahun.
- Setelah selesai menyusui Muhammad kecil, Halimah meminta agar Muhammad kecil lebih lama ia rawat. Akhirnya Muhammad dirawat dengan ibu susunya sampai usia empat tahun.
- Di usia empat tahun itu, ketika Muhamma kecil didatangi seorang laki-laki yang dan membelah dadanya untuk dibersihkan. Laki-laki itu adalah perwujudan dari malaikat.
- Dari usia empat
tahun, Nabi Muhammad kembali diasuh oleh ibunya.
- Di usia enam
tahun, Nabi Muhammad diajak untuk berziarah ke makam ayahnya bersama ibu dan
kakeknya.
- Di perjalanan
pulang menuju Makkah, Aminah sakit keras dan akhirnya meninggal.
- Ketika diasuh
oleh kakeknya selama kurang lebih dua tahun, Muhammad diajarkan menggembala.
Lalu ketika kakeknya meninggal, pengasuhan Muhammad berpindah pada keluarga
pamannya, yaitu Abu Tholib.
- Nabi Muhammad
sejak kecil telah menjadi anak yang spesial, kehadirannya menyenangkan dan
membawa berkah serta kemudahan bagi keluarga yang mengurusnya termasuk keluarga
Abu Tholib. Muhammad juga banyak membantu keluarga Abu Tholib seperti dengan
menggembala dan berdagang.
- Di usia 12
tahun, Muhammad ikut pamannya berdagang keluar kota. Di perjalanan mereka
bertemu dengan pendeta yang tahu ajaran Injil asli dan mengetahui bahwa nabi
baru telah lahir. Dari tanda-tanda yang ada pada diri Muhammad dan sekitarnya,
pendeta itu tahu bahwa anak bernama Muhammad itulah yang akan menjadi seorang
nabi.
- Di usia 14
tahun, Muhammad membantu menyiapkan peralatan dan senjata Perang Fijar. Perang
tersebut berakhir dengan perjanjian damai di Darun Nadwa.
- Di usia 20
tahun, Muhammad telah menjadi pedagang yang sukses dan dikenal sebagai orang
yang dapat dipercaya.
- Di usia 25 tahun
Muhammad menikahi Khadijah, seorang wanita yang juga kaya raya dan ternama di
kota Makkah. Muhammad memberikan mahar 20 ekor unta. Jumlah tersebut bukanlah
jumlah yang sedikit.
- Di usia 35
tahun, Muhammad dan isterinya membantu masyarakat yang kekurangan. Kegiatan
yang biasanya dilakukan orang-orang kaya.
- Di usia 37
tahun, Muhammad melakukan tahannuts, yaitu menyendiri di tempat tinggi,
berdoa, memikirkan apa yang salah dari masyarakat Makkah dan solusinya.
- Usia 40 tahun
Muhammad didatangi Malaikat Jibril yang hendak menyampaikan wahyu Allah. Dengan diturunkannya wahyu pertama oleh Allah melalui
Malaikat Jibril, maka saat itu Muhammad telah diangkat menjadi Nabi.
Malaikat Jibril berkata, “Iqro”. Nabi
Muhammad menganggap bahwa Malaikat Jibril menyuruhnya untuk membaca sedangkan
ia tak bisa membaca, maka ia menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Dan hal itu
berkulang sampai tiga kali.
Maka Jibril pun mendekap Nabi Muhammad. Lalu
mengatakan “Iqro bismi robbikal ladzii kholaq.” yang artinya “Bacalah dengan
menyebut nama Tuhanmu.” Lalu dilanjutkan “Kholaqol insaana min ‘alaq. Iqro
warobbukal akrom. Alladzii ‘allama bil qolam. ‘Alamal insaana maa lam ya’lam.”
dengan bertahap. Yang artinya, “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal
darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajarkan manusia dengan
pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Setelah selesai, Nabi Muhammad kembali dengan badan
gemetar ketakutan. Dan langsung meminta istrinya untuk menyelimutinya. Tanpa
banyak tanya, Khadijah langsung melaksanakan perintah suaminya.
Khadijah bertanya pada Waroqoh bin Naufal tentang
suaminya yang berlaku tidak seperti biasanya. Dengan ilmu dari Injil asli yang
dimiliki, Waroqoh bin Naufal menjawab bahwa hal itu merupakan tanda-tanda telah
diangkatnya Muhammad menjadi nabi. Didukung dengan tanda-tanda sebelumnya yang
telah ia lihat dan pelajari lalu dibandingkan dengan yang disebutkan oleh Injil.
Waroqoh bin Naufal adalah perantara khitbah Nabi
kepada Khadijjah. Sedangkan prantara dari Nabi Muhammad adalah pamannya yaitu
Abu Tholib.