Sabtu, 12 Oktober 2019

Nabi Muhammad SAW Hingga Usia 40 Tahun

Assalamu'alaikum! Naila mau share catatan perkuliahan dengan tema "kisah Nabi Muhammad saw sebelum diangkat menjadi nabi" kepad teman-teman nih. Catatan ini Naila dapat dari mata kuliah Islamic Worldview pertemuan ketiga bersama dosen kami Dr. Wido Supraha, M.Si., pada tanggal 10 Oktober 2019 di Universitas Ibn Khaldun Bogor.

Istilah untuk Islamic Worldview diambil dari istilah yang disebutkan oleh Syed Muhammad Naquib Al-Attas, yaitu Ru’yat al-islam lil wujud yang artinya pandangan Islam terhadap eksistensi yang wujud.

Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ada 25 nabi dan rosul yang di antaranya ada 5 Rosul Ulul Azmi, nah 25 nabi dan rosul itulah yang wajib kita kertahui sedangkan yang lainnya tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an. Di lain sumber ada yang menyebutkan bahwa jumlah seluruh nabi ada 124.000, sedangkan rosul ada 315. Meski ada di masa yang berbeda, rosul dan nabi tersebut selalu mengajarkan tauhid yang sama hanya berbeda syariatnya.

Lantas apa ya persamaan dan perbedaan antara nabi dengan rosul? Nah, dari pertemuan yang lalu bisa kita simpulkan bahwa nabi dan rosul sama-sama mendapatkan wahyu dari Allah, diangkat menjadi nabi ketika umur 40 tahun, dan sama-sama menggembala kambing sewaktu kecil. Bedanya adalah rosul wajib menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya sedangkan nabi tidak wajib menyampaikannya.

Selama ini kita tahu bahwa Rosulullah saw lahir pada tanggal 12 Robiul Awal, tapi ternyata 12 Robiul Awal itu jatuh pada hari Kamis, sedangkan Rosulullah bilang beliau lahir pada hari Senin. Maka tanggal 9 Robiul Awal-lah yang menjadi hari Senin paling dekat dengan tanggal 12 Robiul Awal. Dapat dikatakan jika Rosulullah lahir pada tanggal tanggal 9 Robiul Awal tahun 53 Sebelum Hijriah yang jika diperhitungkan sama dengan tanggal 22 April 571 Masehi.

  • Ayah dari Nabi Muhammad saw telah meninggal ketika Nabi Muhammad masih di dalam kandungan ibunya.
  •  Mengikuti budaya, setelah mendapatkan ASI pertama dari ibu kandungnya Nabi Muhammad disusui oleh Halimatu Sa’diah hingga usia dua tahun.
  • Setelah selesai menyusui Muhammad kecil, Halimah meminta agar Muhammad kecil lebih lama ia rawat. Akhirnya Muhammad dirawat dengan ibu susunya sampai usia empat tahun.
  • Di usia empat tahun itu, ketika Muhamma kecil didatangi seorang laki-laki yang dan membelah dadanya untuk dibersihkan. Laki-laki itu adalah perwujudan dari malaikat.
  • Dari usia empat tahun, Nabi Muhammad kembali diasuh oleh ibunya.
  • Di usia enam tahun, Nabi Muhammad diajak untuk berziarah ke makam ayahnya bersama ibu dan kakeknya.
  • Di perjalanan pulang menuju Makkah, Aminah sakit keras dan akhirnya meninggal.
  • Ketika diasuh oleh kakeknya selama kurang lebih dua tahun, Muhammad diajarkan menggembala. Lalu ketika kakeknya meninggal, pengasuhan Muhammad berpindah pada keluarga pamannya, yaitu Abu Tholib.
  • Nabi Muhammad sejak kecil telah menjadi anak yang spesial, kehadirannya menyenangkan dan membawa berkah serta kemudahan bagi keluarga yang mengurusnya termasuk keluarga Abu Tholib. Muhammad juga banyak membantu keluarga Abu Tholib seperti dengan menggembala dan berdagang.
  • Di usia 12 tahun, Muhammad ikut pamannya berdagang keluar kota. Di perjalanan mereka bertemu dengan pendeta yang tahu ajaran Injil asli dan mengetahui bahwa nabi baru telah lahir. Dari tanda-tanda yang ada pada diri Muhammad dan sekitarnya, pendeta itu tahu bahwa anak bernama Muhammad itulah yang akan menjadi seorang nabi.
  • Di usia 14 tahun, Muhammad membantu menyiapkan peralatan dan senjata Perang Fijar. Perang tersebut berakhir dengan perjanjian damai di Darun Nadwa.
  • Di usia 20 tahun, Muhammad telah menjadi pedagang yang sukses dan dikenal sebagai orang yang dapat dipercaya.
  • Di usia 25 tahun Muhammad menikahi Khadijah, seorang wanita yang juga kaya raya dan ternama di kota Makkah. Muhammad memberikan mahar 20 ekor unta. Jumlah tersebut bukanlah jumlah yang sedikit.
  • Di usia 35 tahun, Muhammad dan isterinya membantu masyarakat yang kekurangan. Kegiatan yang biasanya dilakukan orang-orang kaya.
  • Di usia 37 tahun, Muhammad melakukan tahannuts, yaitu menyendiri di tempat tinggi, berdoa, memikirkan apa yang salah dari masyarakat Makkah dan solusinya.
  • Usia 40 tahun Muhammad didatangi Malaikat Jibril yang hendak menyampaikan wahyu Allah. Dengan diturunkannya wahyu pertama oleh Allah melalui Malaikat Jibril, maka saat itu Muhammad telah diangkat menjadi Nabi.

Malaikat Jibril berkata, “Iqro”. Nabi Muhammad menganggap bahwa Malaikat Jibril menyuruhnya untuk membaca sedangkan ia tak bisa membaca, maka ia menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Dan hal itu berkulang sampai tiga kali.

Maka Jibril pun mendekap Nabi Muhammad. Lalu mengatakan “Iqro bismi robbikal ladzii kholaq.” yang artinya “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu.” Lalu dilanjutkan “Kholaqol insaana min ‘alaq. Iqro warobbukal akrom. Alladzii ‘allama bil qolam. ‘Alamal insaana maa lam ya’lam.” dengan bertahap. Yang artinya, “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajarkan manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”

Setelah selesai, Nabi Muhammad kembali dengan badan gemetar ketakutan. Dan langsung meminta istrinya untuk menyelimutinya. Tanpa banyak tanya, Khadijah langsung melaksanakan perintah suaminya.

Khadijah bertanya pada Waroqoh bin Naufal tentang suaminya yang berlaku tidak seperti biasanya. Dengan ilmu dari Injil asli yang dimiliki, Waroqoh bin Naufal menjawab bahwa hal itu merupakan tanda-tanda telah diangkatnya Muhammad menjadi nabi. Didukung dengan tanda-tanda sebelumnya yang telah ia lihat dan pelajari lalu dibandingkan dengan yang disebutkan oleh Injil.
Waroqoh bin Naufal adalah perantara khitbah Nabi kepada Khadijjah. Sedangkan prantara dari Nabi Muhammad adalah pamannya yaitu Abu Tholib.