Sabtu, 05 Oktober 2019

Islamic Worldview


Assalamu'alaikum, teman-teman. Kali ini, Nai akan memberikan catatan tentang mata kuliah Islamic Worldview pertemuan pertama dan kedua di kelas, lho. Nai mendapat catatan ini dari penjelasan dosen kami, yaitu Dr. Wido Supraha, M.Si. Kami membahas tentang tiga poin utama. Berikut poin-poinnya.

Poin Pertama
Kenapa namanya Islamic Worldview?

Worldview artinya pandangan dunia sedangkan islamic artinya islami. Jadi Islamic Worldview artinya pandangan tentang Islam.

Di masa lampau, tepatnya masa yang disebut “masa kegelapan” bagi dunia barat telah melahirkan ilmuwan-ilmuwan dari berbagai bidang, salah satunya sains. Tapi kala itu penemuan-penemuan sains dan bidang lain ditekan oleh peraturan agama. Jadi, penelitian dan penemuan yang tidak sesuai dengan pemikiran yang ada di gereja akan dikekang dan dijatuhi hukuman jika tidak mematuhi aturan tersebut.

Pengekangan dari gereja tersebut membuat banyak ilmuwan barat menjadi berontak dan memprotes agama saat itu menjadi Protestan.Lalu diprotes lagi menjadi  Katolik. Karena ilmuwan barat saat itu terus meneliti dengan hanya mengandalkan logika, dan mereka berpikir manusia akan mencapai puncaknya jika menghilangkan semua rasa takut termasuk kepada Tuhan. Dan muncullah pemikiran tidak percaya Tuhan atau atheisme.

Masyarakat dan ilmuwan kala itu beranggapan empirik. Di mana sesuatu dianggap ada jika terlihat dan dianggap tidak ada jika tidak terlihat.

Saat itu juga wanita dianggap tidak bernilai, kotor atau najis, dan diperlakukan semena-mena. Kala itu laki-laki yang berhubungan dengan wanita dianggap sesuatu yang kotor dan berdosa. Makanya banyak masyarakat barat saat itu yang enggan menikah. Di beberapa daerah lainnya wanita hanya dijadikan pemuas nafsu laki-laki tanpa ada pertanggung jawaban.

Karena hal itu akhirnya muncul pemikiran feminisme. Mereka menuntut hak wanita disamaratakan dengan hak pria. Seiring berjalannya waktu, wanita yang mengikuti pemikiran atau aliran feminisme merasa bahwa dengan menikah berarti wanita telah kalah dengan pria. Itu sebabnya munullah lesbian.


Dalam Islam, wanita dimuliakan dengan banyak keistimewaan, hak khusus, dan perannya tersendiri dibandingkan laki-laki. Dari sanalah lahir ilmuwan-ilmuwan muslim yang mengemukakan pendapat di dunia timur tanpa dikekang, dan memberikan pemahaman tentang pandangan masyarakat dunia barat yang keliru.

Poin Kedua
Dimulai dari iman, aqidah, dan tauhid agar mencapai syari’at. Dengan tercapainya syariat, akan melangkah ke tahap selanjutnya yaitu akhlak.


Apa sih iman, aqidah, tauhid, dan syari’at itu?

Iman adalah percaya, yaitu percaya atas apa yang telah Allah tentukan dalam hidup. Aqidah adalah mengikatkan diri kepada Allah. Sedangkan tauhid adalah menjadikan Allah sebagai satu-satunya Tuhan yang pantas disembah. Dengan adanya hal itu, maka kita akan menjadi sosok yang berani dan termotivasi, dan selanjutnya kita akan merasa tenang karena percaya Allah akan mengatur jalan yang akan kita pijak ke depannya.

Tercapainya tiga hal dasar tersebut dapat membawa kita pada syari’at. Yaitu mengikuti perintah yang telah Allah buat.

Akhlak menjadi puncaknya karena dengan sudah terbiasanya beriman, aqidah, tauhid, dan syari’at yang menjadi langkah sebelumnya maka akan terdorong untuk selalu berbuat seperti yang telah Allah perintahkan tanpa ada rasa terpaksa.

Poin Ketiga 
Al-Qur’an terdiri dari 114 surah, 6.236 ayat, 77.439 kata, dan 340.740 huruf. Al-Qur’an terdiri dari dua macam surah yaitu surah makkiyah dan surah madaniyah. Surah makkiah terdiri surah-surah pendek yang berisi konsep dan kunci dari kehidupan, sedangkan surah madaniyah terdiri dari surah-surah panjang yang membahas syari’at atau aturan-aturan dalam kehidupan.

Sekian ya, untuk catatan kali ini. Semoga bermanfaat. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar