Antara behavior dan kognitif memiliki perbedaan dalam memandang perilaku manusia, karena behavior lebih menitikberatkan pada perilaku-perilaku yang nampak dilakukan seseorang sedangkan kognitif menitikberatkan pada pemikiran dan kepercayaan seseorang yang menimbulkan suatu perilaku. Hal itu pula yang menjadi faktor terbentuknya perilaku seseorang.
Langkah dalam melakukan konseling behavioral adalah:
1. Assesment, yaitu kegiatan menentukan masalah dan bertujuan memilih metode yang akan digunakan.
2. Goal setting, yaitu kegiatan menyepakati tujuan dan penyelesaian masalah.
3. Technique implementation, yaitu kegiatan konseling dengan mengimplementasikan atau melaksanakan teknik/metode yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Evaluation termination, yaitu kegiatan mengevaluasi kegiatan konseling yang telah dilakukan.
5. Feedback, yaitu umpan balik bagi konselor agar lebih baik dalam konseling selanjutnya.
Langkah dalam melakukan konseling kognitif adalah
1. Mengingat (remembering)
2. Memahami (understanding)
3. Menerapkan (applying)
4. Menganalisis (analyzing)
5. Mengevaluasi (evaluating)
6. Mencipta (creating)
Singkatnya, perbedaan langkah antara konseling kognitif dengan behavior adalah fokus yang diperbaikinya. Kognitif fokus memperbaiki pemikiran dan kepercayaan yang dipegang konseli agar lebih baik. Sedangkan behavior lebih fokus pada perilaku dan kebiasaan.
Ciri-ciri individu yang sakit dan dapat dibantu dengan terapi CBT adalah:
1. Membuat kesimpulan sendiri tanpa didukung oleh fakta.
2. Memandang keadaan dari peristiwa-peristiwa buruk yang mengarah pada kekurangan.
3. Berlebihan dalam memandang sesuatu, terlalu menggeneralisasi.
4. Memandang sesuatu dengan lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya.
5. Menghubung-hubungkan hal di luar diri pada dirinya sendiri meskipun bisa saja hal di luar dirinya sama sekali tidak berhubungan.
6. Menetapkan gambaran seseorang berdasarkan kekurangan atau kesalaham di masa lampau.
7. Berpikir dikotomis, yaitu memandang sesuatu dengan mengkategorikan hitam-putih dari pengalaman baik atau ekstrem.
Langkah dalam melakukan pendekatan dengan teknik CBT adalah indentifikasi masalah pada konseli dengan asesmen, rekonstruksi kognitif dengan menanyakan kembali pada konseli mengenai pikiran-pikiran negatifnya, identifikasi dan koreksi dimana pasien diminta untuk mengidentifikasi dan mengubah pikiran disfungsional, mencatat pikiran, modifikasi perilaku, dan follow up.
Langkah dalam melakukan pendekatan menggunakan REBT adalah bekerja sama dengan konseli, asesmen, mempersilahkan konseli untuk konseling atau terapi, mengimplementasikan program, evaluasi kemajuan, dan pengakhiran konseling saat tujuan sudah tercapai.
Jika teman-teman ingin melihat contoh konseling dengan teknik CBT, saya dan teman saya pernah membuat videonya dan teman-teman bisa mengaksesnya melalui link berikut.
https://youtu.be/n0FkIstrcl0
Referensi:
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/psikiatri/cognitive-behavioral-therapy/teknik
http://abdrauf4060.blogspot.com/2012/12/teknik-konseling-dalam-pendekatan.html?m=1
Good job Naila, perdalam kembali kemampuan membedakan pendkatan Behavioristik, Kognitivistik, CBT dan REBT.
BalasHapus